Sinar Matahari Berlebih Akibatkan 'Selaput Mata'

Pterygium adalah penyakit pada mata yang ditandai dengan timbulnya selaput  pada mata yang muncul dari tepi mata bagian hitam (kornea) menuju ke tengah bola mata. Penyakit ini sebenarnya sangat banyak diderita masyarakat. Namun,  masyarakat lebih mengenal penyakit ini dengan sebutan selaput mata. Proses terjadinya penyakit ini sampai sekarang masih dalam perdebatan, namun dari sekian banyak teori, paparan sinar matahari, angin, debu, dan mikro-trauma dikatakan sebagi faktor berisiko yang sangat berkaitan. Di samping itu  juga berkaitan dengan faktor genetika dan infeksi virus. Informasi ini disampaikan oleh  dr Lia Meuthia Zaini Sp.M dari Divisi  Ilmu Kesehatan Mata IDI Cabang  Kota Banda Aceh, kepada Serambi, pekan lalu.

“Tumbuhnya jaringan tersebut menyebabkan timbul keluhan seperti mata sering merah, berair, perih, terasa mengganjal, gatal, bahkan gangguan penglihatan ringan hingga berat.  Angka kejadian penyakit ini di seluruh dunia dilaporkan sangat bervariasi, yaitu sekitar 0,3% hingga 30%, dimana daerah dengan penderita yang paling tinggi adalah daerah yang dekat dengan ekuator Bumi, seperti Indonesia,” kata Lia Meuthia Zaini.

Indonesia memiliki angka penderita pterygium yang cukup tinggi,  yaitu berkisar antara 16% hingga 30%, sedangkan Aceh sebagai daerah dengan iklim yang cukup tinggi dan banyak penduduknya yang bekerja di luar rumah tentu memiliki angka penderita yang sangat tinggi. “Penelitian yang kami lakukan terhadap masyarakat di Leupung, Aceh Besar,  bahkan ditemukan hampir 50% penduduk menderita pterygium,” kata dia.

Dikatakan, upaya menghilangkan selaput tersebut hanya dapat diatasi dengan operasi pengangkatan jaringan. Operasi tersebut digolongkan dalam operasi kecil, sehingga komplikasi yang mungkin terjadi pun kecil. Hanya saja, kendala yang dihadapi sampai saat ini adalah tingkat kekambuhan pascaoperasi yang cukup tinggi. Itu sebab operasi hanya akan dilakukan jika penyakit sudah cukup parah, atau sudah mengganggu penderita. Penderita usia muda terutama memiliki kemungkinan kambuh lebih besar. Oleh sebab itu, beberapa ahli mata belum menganjurkan untuk operasi jika penyakit belum mengganggu.

Memberikan  Air Mata Buatan

Menurut dr Lia Meuthia Zaini Sp.M, jika pterygium belum diangkat, biasanya dapat diberikan air mata buatan untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan obat antiradang jika radang yang ditimbulkan oleh penyakit  sedang kambuh.  Mengatasi rasa tidak nyaman juga dapat dilakukan dengan mengurangi paparan terhadap sinar ultraviolet, angin, dan debu.

Caranya cukup mudah, yaitu dengan penggunaan kacamata filter ultraviolet (sunglasess). Cara ini juga berguna untuk mencegah terjadinya penyakit dan mencegah angka kekambuhan setelah operasi. Teknik operasi pterygium yang terus berkembang,  salah satunya untuk mengurangi gejala dan menekan angka kekambuhan. Oleh sebab itu, dengan teknik operasi yang baik dan perawatan pascaoperasi yang benar,  insya Allah tatalaksana pterygium tidak   lagi merupakan kendala yang besar.

No comments:

Post a Comment